SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) AMUNTAI

Beberapa Pelajaran berharga


1. Pelajaran Penting Pertama

Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. Di zaman
eskrim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki
umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya.
Anak ini kemudian bertanya “Berapa ya,… harga satu ice cream sundae?”
katanya. “50 sen…” balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan
isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya….
“Wah… Kalau ice cream yang biasa saja berapa?” katanya lagi. Tetapi kali ini
orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak… dan pelayan ini
mulai tidak sabar. “35 sen” kata si pelayan sambil uring-uringan.
Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi
dikantongnya. “Bu… saya pesen yang ice cream biasa saja ya…”
ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas
kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bisa lihat… anak kecil ini tidak bisa pesan Ice- ream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang “layak” ……

2. Pelajaran Penting Kedua

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah
batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi,
untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan.
Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba ditempat, untuk
berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian
memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.
Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.  Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur.
Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan
mencoba memindahkan batu itu kepinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan
mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani
ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata ditempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan.
Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah
bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.

Tinggalkan komentar